Negara Islam Darussaslam Negara Sejahtera Adil Makmur

Ekonomi Kapitalis versus Ekonomi Syar'iyah

Home
Daftar Artikel
Jangan asal meniru
Terpecahnya Umat Islam
Bakti pada Agama Nusa Bangsa
Revolusi atau Evolusi ?
Sosok Busyro Muqaddas
Etika Publik
Malu sudah tak ada lagi
Sudah tak ada lagi malu
Manipulasi terminologi Islam
Fitnah Terbesar
Kaidah Usul Fiqih
Generasi cuek
Kesan Lebaran
Pemberlakuan syari'at Islam
Menuju Islam Merdeka
Seputar Kartosoewirjo
Musibah dan usaha
Demokrasi antara teori dan praktek
Menggenapkan Taurat
Dakwah dan Perubahan
Mencegah timbulnya teroris
Noordin M Top
Politik sekuler
Menghadapi musibah
Wujud surga
Gerakan Menegakkan Syari'at Islam
Manipulasi terminologi Islam
Pancasila dan Islam
Menyikapi takdir
Ekonomi Kapitalis versus Ekonomi Islam
Menunggu Obama dan Osama Berjabat Tangan
Madilog Tan Malaka
Teks Protokol Yahudi
Identitas Amerika
Hari kasih sayang
Program Zionis Yahudi
Panggilan Islam
Kenapa kita kalah orang menang
Pertumpahan darah sepanjang masa
Seputar Yahudi
Dakwah sepanjang masa
Kehancuran
Pesan Qur:an
About Me
Favorite Links
Contact Me
My Resume
New Page Title

Enter subhead content here

 

Ekonomi kapitalis


SUARA MUSLIM, Edisi 07/XI/2008, pada halaman 17 menampilkan “Lonceng Kematian Kapitalisme”. Ekonomi kapitalisme tengah tenggelam dalam kehancurananya.Kehancuran ekonomi kapitalisme tidak bisa dibendung lagi. Menurut Gerald Friedman, sistem kapitalis tidak akan hancur kalau tidak ada sistem yang berlawanan yang menjadi alternatif yang menantangnya. Pertanyaan : Apakah ekonomi syar’iyah mampu menghancurkan ekonomi kapitalisme ? Bagaimana wujudnya ?


Sabtu, 1 November 2008, ba’da ‘Isya, di Masjid Nurul Islam, Bekasi, Dewan Dakwah Islamiyah Bekasi, menggelar acara rutin bulanan dengan tema : “Hancurkan Ekonomi Kapitalis, Tegakkan Ekonomi Syar’iyah”. Pertanyaannya masih : Bagaimana wujud dari Ekonomi Syari’iyah itu ? Bagaimana metode menerapkan ekonomi syar’iyah ? Apakah ekonomi syar’iyah dapat diterapkan di negeri yang menerapkan politik jahili sekuler ?


Memang kapitalisme bukan lagi jalan memakmurkan bangsa. Dibutuhkan formula lain. Jerman telah mencoba melakukan dengan ketat ajaran kapitalisme, ternyata menghadapi masalah (KOMPAS, 13 Desember 1997, hal 17, “Keunikan Ekonomi Negara Industri”). Juga Amerika Serikat mengalami krisis finansial yang sangat serius.


Menghadapi krisis finanial global, ada yang menyarankan agar menempuh “nasionalisasi perusahaan keuangan” (KORAN JAKARTA, Senin, 20 Oktober 2008, hal 4, “Solusi Atasi Krisis Finansial”, oleh Imam Sugema dari IPB Bogor).


Revolusi Industri di Inggeris melahirkan ekonomi liberal, ekonomi kapitalis dengan pelopornya Adam Smith (1723-1790) dengan bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” (1776), teori mensejahterakan bangsa. Kemudian muncul ekonomi sosialis yang diusung Karl Marx dengan “Das Kapital”nya sebagai koreksi ekonomi kapitalis. Setelah itu muncul JM Keynes dengan bukunya “General Theory of Employment, Interest and Money” (1936) yang sejajar dengan “Wealth of Nations” Adam Smith, “Das Kapital” Karl Marx. Smith mengkritik merkantilisme. Marx menyerang kapitalisme. Keynes menyorot doktrin “laissez faire” (Depdikbud : “Ekonomi dan Koperasi untuk SMA” I, 1981:137).


Sudah saatnya kini dalam melakukan transaksi, seluruh negara di dunia hanya menggukan mata uang yang sama, seperti halnya negara-negara di Eropa menggunakan mata uang Euro (Simak REPUBLIKA, Selasa, 23 Desember 1997, hal 6, Tajuk : “Mata Uang Bersama”). Seluruh Bank, lembaga keuangan hanya dimilik negara. Seluruh pasar modal juga sudah harus ditutup.


Pengusaha muslim sangat menunggu adanya penyuluhan panduan tentang model badan usaha syar’iyah. Diharapkan para pakar praktisi ekonomi Islam pro aktif mengambil inisiatif menuntun, membimbing mereka dengan menerbitkan buku panduan tentang PT (Tbk, Ltd, NV) Syar’iyah, CV Syar’iyah, Fa Syar’iyah, Yayasan Syar’iyah, Badan Niaga Syar’iyah.


(BKS0811260730)







Enter supporting content here